NEGARA ARAB ATAU HANYA ARAB SAUDI?

Negara Arab itu sebenarnya luas. Ketika ada seseorang yang bilang ‘Saya jadi kepengen ke Arab’ atau ‘kalau di Arab, cewek-ceweknya pada pakai cadar’, yang dimaksud itu ‘Arab’ yang mana? Saudi? Mesir? Jordan? Atau Uni Emirate Arab? Nah, sebenarnya di sini saya akan sedikit meluruskan hal itu sesuai dengan pengetahuan yang jauh dari kata sempurna. Jadi izinkan saya untuk meminta maaf terlebih dahulu kepada pembaca seandainya masih banyak kesalahan informasi atau referensi yang tidak sengaja saya buat. Terima kasih.

Kita mulai saja. Menanggapi statement orang yang masih gamblang dan membingungkan ngomongin Arab, karena di Indonesia ini lagi banyak-banyaknya manusia yang latah sama Arab, mungkin sebagian besar dari mereka mengira kalau Arab itu, ya, hanya Arab Saudi. Seperti yang diajarkan oleh seorang guru, bahwa negara Arab itu tidak hanya terbatas pada negara Arab Saudi. Negara Arab itu terdiri dari beberapa negara yang terletak di Asia Barat dan Afrika bagian Utara. Negara-negara itu adalah Arab Saudi sendiri, Oman, Yaman, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, Kuwait, Irak, Iran, Jordan, Suriah, Lebanon, Palestina (jika memang kalian para pembaca menganggap wilayah ini sebagai suatu negara), Israel, Turki, Mesir, Libya, Tunisia, Aljazair, Maroko, dan dua wilayah yang saya sendiri masih ragu jika keduanya masuk ke dalam bagian negara Arab (Afganistan dan Ciprus).


Jadi ketika kalian, para pembaca, ingin membicarakan tentang Arab, coba pikirkan terlebih dahulu, Arab yang mana? Saudi? Mesir? Atau Uni Emirat Arab (ada kata Arabnya juga lho). Karena perlu kalian ketahui, bahwa Lebanon yang beribukota Beirut itu memiliki julukan sebagai negara Perancisnya Arab, sama seperti Uni Emirat Arab yang memiliki julukan Amerikanya Arab (kalau yang ini mungkin julukan dari saya sendiri). Kadang saya suka tertawa sendiri ketika mendengar orang-orang bilang mengenai Arab semacam statement di atas, apalagi ketika sudah menyangkut bau-bau agama (sebenarnya di tulisan ini saya tidak ingin menyinggung masalah agama. Jadi semoga para pembaca tahu, ya, maksud saya). So, mulai sekarang, berpikirlah yang lurus dan jika ada yangmembenarkan, jangan merasa malu. Saya pun juga sangat bersedia dan siap dibenarkan jika tulisan saya ini masih salah. Sekian. Peace, love, and adoring gorengan! Bye

Komentar

Posting Komentar