sampai sekarang masih memandang takjub. bukan takjub karena kagum. tapi karena kecewa. semua berbalik 180 derajat. orang itu, orang yang pernah membuat saya kagum itu ternyata tidak lebih dari seorang yang hanya bisa numpang tenar aja. dengan bangganya dia meresemikan dirinya untuk ikut berpartisipasi dalam segala hal pada orang aneh yang pernah saya temui. dia aneh sekali sampai-sampai rasa simpatik saya hilang begitu saja padanya.
dulu. saya pikir dia orang yang kuat pendiriannya. yahh. saya hanya bisa ber-huftt saja ketika bertemu dengannya. ataupun hanya sekedar melihatnya. saya lihat dia orangnya bisa meyakinkan saya bahwa semua itu mungkin dan tidak ada kata menyerah. semua itu harus dicoba. dan kalau ada masalah hadapi saja. kata-kata itu masih tertanam dalam otak saya. lalu kemana perginya ruh yang semacam itu?
dulu. kata-katanya bisa berpengaruh pada diri saya. tapi kenapa sekarang yang tersisa membuat saya jadi aneh memandangnya. pandangan aneh ini langsung terpatri dalam otak saya. sejak pertama kenal saya mengira dia orangnya bisa memilah mana yang bener dan yang salah. tapi sekarang semua itu dia balik-balik. yang salah dibenerin dan yang bener disalahin. dan sayanganya dia tidak mengakui itu.
dulu. semua hal tentang kerja kerasnya terlihat menarik. kalimat-kalimat bijaknya terus mengalir dari mulutnya. yang bisa membuat saya berpikir bahwa hidup ini seperti lomba. siapa cepat dia yang menang. lalu apa yang saya dapatkan sekarang. lomba itu saya pikir sudah ternoda oleh penilaian salah saya terhadap dia.
sebenarnya aku benci kata dia. dia. dan dia. tapi mau tidak mau saya memang harus menulisnya. karena pelajaran yang bisa saya ambil adalah jangan terlalu percaya dan menilai baik pada orang yang tidak tau wataknya seperti apa. bakalan berbalik seberapa derajat orang itu.
jujur saja. tidak pernah terpikirkan oleh saya kalau semua bakal berbalik. dan saya tidak pernah mengira itu terjadi padanya.
siang menjelang sore
pukul 3: 13 15062011

Komentar
Posting Komentar