salah menilai #1

senang akhirnya bisa tahu apa yang terjadi sebenarnya. mataku seakan-akan bisa melihat apa isi hati orang-orang itu. orang-orang yang pernah aku anggap bisa mempertahankan prinsip. orang-orang yang aku nilai tidak seperti biasa.

ahh..entah bagaimana aku menganggap orang-orang itu adalah orang yang pemberani. dan gak tau kenapa aku bisa menyebutnya orang-orang. walau bagaimanapun mereka tidak hanya dua. tapi bahkan lebih dari dua. mungkin tiga. mungkin empat. dan mungkin semua orang yang berkecimpung di dalamnya.

dan aku pikir orang-orang itu adalah manusia yang berjuang untuk memegang teguh pendiriannya. orang-orang seperti itu pernah berhasil membuatku kagum. tak takut dengan orang yang lebih tua karena menganggap bahwa dirinya benar dan mempertahankan pendapatnya hanya untuk hal kebaikan. karena tidak selamanya orang yang lebih tua selalu benar dan orang yang lebih muda harus menerima semua kemauannya.

sudah banyak orang seperti itu membuatku kecewa. sejak pertama kali masuk ke dalam kehidupan perkuliahan, aku selalu mendapati orang macam itu. dan kali ini tidak cuman satu orang. tidak hanya dua, bahkan tiga orang. tapi lebih dari itu. lebih banyak dari pada itu. dan aku sangat tidak tahu apa yang aku rasakan saat ini.

buruk sekali. otak ini mungkin hanya merasa buruk. dan prihatin dengan kejadian demikian. dengan tamparan dari orang-orang yang pernah aku kagumi. karena keberanianorang-orang itu yang tak mau diinjak-injak harga dirinya dan juga pertahanan dirinya menghadapi banyak cercaan. semua itu hanya tinggal kepingan. kepingan rasa percaya yang pernah aku lekatkan pada diri orang-orang itu.

sekali lagi masih merasa tidak mungkin. orang-orang itu dengan berani berpendapat dan berjuang untuk menghadapi segala kemungkinan. berani untuk mengagungkan nilai kebaikan yang orang-orang itu yakini sendiri pasti perubahan itu akan ada berkat kerja keras orang-orang itu. ternyata orang-orang itu melakukannya di belakang masalah. dan hanya berani tidak untuk melakukannya di depan.

kemana rasa percaya diri itu pergi? kemana keberanian itu berlalu? semua bisu ketika datang saatnya orang-orang itu harus bicara dan memegang teguh apa yang seharusnya dia pegang. semua kabur bersama angin malam. dan hilang bersama suara-suara yang tidak penting itu. kemana harga diri orang-orang yang diinjak-injak itu? masih merasa tidak percaya.

maaf jika rasa percayaku kepada orang-orang itu berubah menjadi rasa tidak peduli. karena orang-orang seperti itu merasa tidak peduli dengan apa yang telah orang-orang itu ucapkan. semua hambar. semua pahit. dan terlalu menyakitkan. keberanian orang-orang itu hanya tampak di belakang permasalahan. tidak berani membawanya ke depan permasalahan.

dan satu intinya. orang-orang itu hanya bisa mengandalkan orang lain. MENGANDALKAN ORANG LAIN. orang-orang itu harus tahu ITU.


masih tetap di kamar yang redup
seperti pikiranku yang sedang redup
ba'da isya 04062011

Komentar