sumpah. malam ini aku menangis sejadinya. bukan karena patah hati ataupun putus cinta. yang ini aku sedang patah rindu. rindu ini meraung-raung sampai ujung kukuku. entah bagaimana malam ini aku bisa menemukan fotonya. foto malaikat kecilku yang sangat disayang sama Allah. sampai-sampai Allah dengan cepat menyuruh malaikatnya untuk menjemputnya. malaikat kecilku itu cantik. pintar pula.
semuanya terbaca oleh pikiranku. tawanya. nangisnya. teriakannya. bahkan marah-marahnya saat aku ejek dia. aku rindu suara nanyinya. aku rindu suara tawanya. dan aku rindu suara merajuknya. semua itu terlintas begitu saja di depan mataku.
betapa menderitanya saat dia sakit. dia tidak bisa berjalan. bahkan untuk makan saja tidak kuat. dia lumpuh. lumpuh hanya gara-gara jatuh di tangga. jatuhnya juga tidak berat. hanya jatuh terduduk saja ketika dia meminta balap lari dengan ayahnya saat naik tangga rumahnya. seminggu setelah itu pun dia masih bisa sekolah. masih bisa telepon dan memamerkan suaranya lewat nyanyian. saat itu dia menyanyi lalu kepompong. lagu yang enerjik. dan aku yakin dia di rumahnya juga masih bisa menyanyikannya dengan enerjik pula.
tapi entah Tuhan mempunyai cara lain untuk membuat dia lebih bahagia daripada saat dia menyanyikan lagu itu. sungguh menangis karena teringat itu. sebulan sebelum pernikahan kakak, Tuhan mengambilnya. itu semua masih terpati dalam benak ini. wajahnya yang sayu. tubuhnya yang kaku. dibawa sebuah mobil dari sukabumi menuju jogja. malaikatku sudah gak ada. malaikatku sudah di surga. dan semoga dia masih setia menunggu keluarganya di sana. dan saat bahagia itu pasti akan datang. pasti itu.
dan apa kalian tahu? dia adalah malaikat kecil yang paling manis yang pernah aku miliki di dunia ini. tapi Tuhan memang sayang sama dia. bahkan sayang juga sama aku. kenapa tidak. Tuhan membuat pertemuan yang tak pernah terlupakan seumur hidupku. saat aku, kakaku, dan sepupuku berkesempatan untuk mengunjunginya ke jakarta.
saat itu dia masih sehat. sangat sehat. dan aku masih selalu ingat gerakan-gerakan aktifnya. masih ingat cara dia mengagetkanku. masih ingat suara langkahnya saat pulang sekolah. dan masih sangat ingat cara belajarnya. sungguh luar biasa. dia bisa menghafal dan mengerti pelajaran yang dia pelajari hanya dalam waktu kurang dari tiga puluh menit. saat itu aku mengetes dia dan dia dengan lancar menjawab semua pertanyaanku sambil bermain bola dengan adik laki-lakinya, bahkan saat dia merajuk pada mamanya.
aku juga masih sangat ingat ketika kami pergi berlibur ke taman mini. sepulangnya, dia melihat kapal-kapal kecil berlabuh di sebuah danau kecil. langsung terlintas di pikirannya untuk bisa menaikinya. dia memintaku untuk menemaninya. tapi kata abang-abang yang punya kapal, kapal itu hanya bisa untuk satu orang. dan akhirnya dia memberanikan diri untuk mencobanya. dia sangat ingin tahu sekali rasanya bisa naik kapal sekecil itu. dia memang suka ingin tahu.
lagi. dia pengen sekali berfoto dengan badut. tapi dia sangat ketakutan saat badut itu mendekatinya. lalu aku menguatkannya. aku bilang kalau badut itu sebenarnya manusia yang memakai topeng. dia manusia seperti dirinya. akhirnya aku pun mendapatkan fotonya.
yahh. sebuah pertemuan yang tak akan pernah terlupakan seumur hidupku. tak akan pernah lari dari pikiranku. dan sudah tertanam dalam hatiku. pertemuan itu ternyata pertemuan terakhir antara aku dan dia. Tita. semoga kamu baik-baik di sana.
semuanya terbaca oleh pikiranku. tawanya. nangisnya. teriakannya. bahkan marah-marahnya saat aku ejek dia. aku rindu suara nanyinya. aku rindu suara tawanya. dan aku rindu suara merajuknya. semua itu terlintas begitu saja di depan mataku.
betapa menderitanya saat dia sakit. dia tidak bisa berjalan. bahkan untuk makan saja tidak kuat. dia lumpuh. lumpuh hanya gara-gara jatuh di tangga. jatuhnya juga tidak berat. hanya jatuh terduduk saja ketika dia meminta balap lari dengan ayahnya saat naik tangga rumahnya. seminggu setelah itu pun dia masih bisa sekolah. masih bisa telepon dan memamerkan suaranya lewat nyanyian. saat itu dia menyanyi lalu kepompong. lagu yang enerjik. dan aku yakin dia di rumahnya juga masih bisa menyanyikannya dengan enerjik pula.
tapi entah Tuhan mempunyai cara lain untuk membuat dia lebih bahagia daripada saat dia menyanyikan lagu itu. sungguh menangis karena teringat itu. sebulan sebelum pernikahan kakak, Tuhan mengambilnya. itu semua masih terpati dalam benak ini. wajahnya yang sayu. tubuhnya yang kaku. dibawa sebuah mobil dari sukabumi menuju jogja. malaikatku sudah gak ada. malaikatku sudah di surga. dan semoga dia masih setia menunggu keluarganya di sana. dan saat bahagia itu pasti akan datang. pasti itu.
dan apa kalian tahu? dia adalah malaikat kecil yang paling manis yang pernah aku miliki di dunia ini. tapi Tuhan memang sayang sama dia. bahkan sayang juga sama aku. kenapa tidak. Tuhan membuat pertemuan yang tak pernah terlupakan seumur hidupku. saat aku, kakaku, dan sepupuku berkesempatan untuk mengunjunginya ke jakarta.
saat itu dia masih sehat. sangat sehat. dan aku masih selalu ingat gerakan-gerakan aktifnya. masih ingat cara dia mengagetkanku. masih ingat suara langkahnya saat pulang sekolah. dan masih sangat ingat cara belajarnya. sungguh luar biasa. dia bisa menghafal dan mengerti pelajaran yang dia pelajari hanya dalam waktu kurang dari tiga puluh menit. saat itu aku mengetes dia dan dia dengan lancar menjawab semua pertanyaanku sambil bermain bola dengan adik laki-lakinya, bahkan saat dia merajuk pada mamanya.
aku juga masih sangat ingat ketika kami pergi berlibur ke taman mini. sepulangnya, dia melihat kapal-kapal kecil berlabuh di sebuah danau kecil. langsung terlintas di pikirannya untuk bisa menaikinya. dia memintaku untuk menemaninya. tapi kata abang-abang yang punya kapal, kapal itu hanya bisa untuk satu orang. dan akhirnya dia memberanikan diri untuk mencobanya. dia sangat ingin tahu sekali rasanya bisa naik kapal sekecil itu. dia memang suka ingin tahu.
lagi. dia pengen sekali berfoto dengan badut. tapi dia sangat ketakutan saat badut itu mendekatinya. lalu aku menguatkannya. aku bilang kalau badut itu sebenarnya manusia yang memakai topeng. dia manusia seperti dirinya. akhirnya aku pun mendapatkan fotonya.
yahh. sebuah pertemuan yang tak akan pernah terlupakan seumur hidupku. tak akan pernah lari dari pikiranku. dan sudah tertanam dalam hatiku. pertemuan itu ternyata pertemuan terakhir antara aku dan dia. Tita. semoga kamu baik-baik di sana.
malam haru
14062011 pukul 7:22 malam
Komentar
Posting Komentar