sudah sejak lama kampus tercinta, yang pastinya kalian tahu kampus mana, memberlakukan kartu identitas kendaraan. yah. berita itu sudah menyebar di berbagai penjuru tanah air tercinta. pastinya juga terdapat pro dan kontranya. berbagai penolakan telah dilakukan oleh mahasiswa yang tergabung dari berbagai fakultas. hanya untuk membebaskan para mahasiswa yang masuk ke kampusnya sendiri agar tidak merogoh kocek dari dompet. walaupun hanya sebesar Rp 1000,-, namun kalau selama empat tahun belajar di sana, berapa banyak uang yang harus dikeluarkan. belum lagi biaya spp kuliah dan bop kuliah. itupun tarif untuk motor.
yang menjadi pertanyaan kebanyakan mahasiswa adalah 'kemanakah uangnya lari?' dan juga pernyataan dari mereka 'masih juga keamanannya belum maksimal dengan diberlakukan kik. toh masih banyak yang kehilangan helm atau onderdil kendaraan. ataupun kehilangan kik sendiri yang ditaruh di motor karena merasa ribet jika harus mengambil dalam dompet saat keluar dari kampus.'
itu juga sangat saya alami selama memiliki kartu tersebut. harus mengambil-ambil di dompet dan menunjukkan kepada satpam. satpam pun tidak juga memeriksa apakah kik yang saya pegang asli dari kampus atau buatan sendiri. jadi terserah orang mau keluar masuk kampus dengan menggunakan kik yang bukan asli. dulu sempat berpikir ingin menggandakan kik, tapi saya pikir buat apa punya dua kik. toh saya masih pegang satu kik.
dan pikiran itu akhirnya muncul lagi untuk kedua kalinya setelah saya kehilangan kik. ya sebabnya karena saya merasa ribet harus mengambil-ambil kik di dompet. maka akhir-akhir ini saya letakkan di saku celana belakang. empat hari yang lalu, kik saya melayang entah kemana. sungguh menyesal menghilangkan pikiran untuk menggandakan kik.
pertama keluar kampus tanpa kik, saya masih jujur mengatakan bahwa kik saya baru saja hilang. saat itu pak satpam dengan pedenya bertanya kepada saya kepanjangan dari kik. saya pun menjawab dengan mantap kalau kik kepanjangan dari kartu identitas kendaraan.
tapi tak disangka lidah saya tiba-tiba nyeletuk untuk ngomong 'eh, identitas kendaraan atau komersial ya pak? saya masih bingung.' pak satpamnya hanya tersenyum dan bertanya tentang maksud saya. saya menjawab lagi tanpa sadar. tanpa sadar bahwa saya tidak tahu apa akibatnya dengan jawaban saya. jawabannya begini, 'iya pak. soalnya temen-temen saya di kampus bilang kalau kik itu kartu identitas komersial. dan saya pikir juga seperti itu'.
pak satpam hanya diam. mungkin dia memilah-milah tanggapannya, lalu bilang 'oh, itu buat yang anti kik mbak.'. maka dengan sengaja saya juga bilang, 'kalau saya gak tau pak, anti atau tidak. tapi saya anti kik aja deh pak'. selesai berkata seperti itu, saya langsung tancap gas dengan cepat. dan hanya tertawa-tawa sendiri di jalan.
kejadian itu di hari pertama saya keluar tanpa kik dan tanpa bayar. di hari kedua dan ketiga saya masih sama, keluar kampus tanpa kik dan juga tanpa bayar. setiap diminta uang, saya hanya bilang kalau saya mahasiswa kampus dan saya baru saja kehilangan kik. tapi hari terakhir, saya disuruh mengurus surat kehilangan di polsek setempat. saya bilang baru saja juga saya menyelesaikannya. padahal satu langkah pun saya belum pergi ke polsek setempat. dan pak satpam hanya bilang, 'cepat mengurus kiknya mbak. kalau tidak bayar lagi nanti bikin iri yang lain'. yasudahlah semoga besok senin ada kemauan untuk mengurusnya.
matahari malu untuk keluar
dan masih di dalam kamar
30042011 pukul 11:26 AM

hahaa...ngakak aja deh..;D
BalasHapus