cinta pertama

kayak filmnya bunga citra lestari sama ben joshua aja nih. tapi sedikit berhubungan dengan film itu. apakah ini cerita tentang aku. sedikit juga iya. udah beberapa kali nonton film itu. film tentang cinta. cinta yang tak pernah diungkapkan oleh keduanya. aneh sekali jadinya. mereka hanya bersenang-senang tanpa status apapun.

beberapa tahun yang lalu, tapi emang udah lama, sekitar tahun dua ribu lima. seorang kawan dari kecil, sejak tk walalupun kami tidak satu sekolah, rumah kami pun tidak jauh. seperti orang-orang, pasti masing-masing punya cerita sendiri tentang cinta pertama. berawal dari cinta monyet terus berlanjut sampai dewasa. artinya cinta monyet itu adalah cinta pertama. aku pun juga punya cerita seperti itu. menyukai kawan sepermainan yang berlanjut sampai beranjak remaja. entah masih terbilang cinta monyet atau udah naik pangkat jadi cinta pertama. rasa suka itu masih tersisa sampai aku duduk di bangku sekolah menengah atas.

namanya dhani. aku kenal dia lewat adik sepupunya yang tak lain adalah kawan dekatku di rumah dulu. aku sering sekali bermain di rumah kawanku. seharian aku bisa betah tinggal di rumahnya. oleh karena itulah aku bisa mengenalnya. mengenal kawan yang berubah menjadi cinta monyet dan berlanjut menjadi cinta pertama di masa keremajaanku.

kami pun kemana-mana bersama-sama. masuk sekolah dasar juga sama-sama. berangkat dan pulang bersama. sungguh masa kecil yang menyenangkan. sorenya kami bermain bersama, lalu berbondong-bondong pergi ke sungai. mandi dan bermain air. saling mencipratkan air. sebelum kami pergi ke tpa untuk menuntut ilmu akhirat. intinya saat  itu dia berarti buat aku.

pertemanan yang bertujuan nggak jelas itu tetap berlanjut sampai kami lulus sd. tapi sayangnya kami harus berbeda sekolah menengah. komunikasi kami berjalan dengan baik dan juga masih sering bermain bersama. masih saling curi-curi pandang seperti saat kita masih sd. masih saling mengulas senyum seperti saat kami mengaji di tpa. masih saling mengejek seperti saat kami bermain bersama. semuanya masih sama. kami sama-sama tau kalau diantara kami bukan lagi soal pertemanan. entah apa namanya. bukan juga soal persaudaraan. kadang kami saling mengirim surat melalui kawan-kawan kami. sungguh saat-saat ketika aku nggak merasakan beban yang berat. semuanya terasa ringan.

saat itu kami baik-baik aja. masih sama seperti saat masa kecil kami. kami sama-sama menyimpan rasa itu tanpa pengakuan yang jelas. saat itu adalah saat yang nggak bisa aku lupakan.

berbeda sekali ketika kami lulus dari smp. komunikasi kami mulai berantakan. jarang ketemu. kami mulai diem-dieman. nggak pernah bermain lagi. aku pikir dia mulai bosan dengan hubungan yang seperti itu. tapi semua itu berakhir ketika aku tau dia menyukai kawanku sendiri. entah apa yang dia rasakan. dia nggak peduli lagi dengan pertemanan kami. aku memutuskan untuk menjauh. aku semakin menjauhinya. hidupnya juga mulai berantakan. dia mulai mengenal barang haram. barang yang diharamkan agama. dia mengabaikan pelajaran yang diajarkan ustadz kami.

mulai saat itu. kominikasi kami benar-benar lumpuh. nggak pernha ketemu. kalaupun ketemu hanya sunyi yang kami dapatkan. sampai saat dia pergi ke dunia yang sangat berbeda denganku. dunia yang belum bisa aku masuki. dia pergi tanpa kabar kembali. dia benar-benar meninggalkan cerita yang menyenangkan dan juga menyedihkan. sungguh saat yang nggak aku inginkan. dia meninggal.

Komentar