27 Januari lalu jam 04.30 pagi, seorang bayi laki-laki telah lahir dengan berat badan 3,9 kg dan panjang 4,9 cm. Bayi yang begitu imut dan tidak tau apa-apa tentang dunia ini lahir dengan selamat dan tak lepas dari bantuan sebuah alat yang bernama vacaum. Yang pasti semua bantuan datang dari Yang Maha Pengasih, Allah SWT.
Itu tandanya akan ada sebuah kehidupan baru di rumah. Kehidupan yang selalu dinanti-nantikan sejak sembilan bulan yang lalu. Selalu didoakan dan juga didambakan. Tak lepas dari rasa khawatir dan juga rasa gembira. Yahh..kehidupan itu mengubah semuanya karena sehari sebelum kelahirannya, terjadi penghianatan yang dilakukan oleh adik saya. Yang menyebabkan kedua orang tua saya shock berat dan marah besar. Namun begitu kehidupan baru itu datang, semua terasa istimewa. Kedua orang tua saya telah mengampuni semua kesalahan yang telah adik saya lakukan. Begitu lega dan menyenangkan.
Apa hubungan bayi itu dengan saya? Kehidupan baru itu adalah keponakan pertama saya. Seperti anak saja, itu anggapan saya. Sungguh saya merasa menjadi orang tua. Seorang tante yang memang senang dengan kehadirannya karena ikut berpartisipasi dalam mengasuhnya.
Sebenarnya saya sangat takut dengan orang yang sedang hamil tua. perut itu serasa akan meledak. Memegang pun saya tak sanggup. Kakak saya sudah berulang kali memaksa saya untuk merasakan kehidupan yang luar biasa di dalam perutnya, namun keberanian saya surut ketika melihat kakak saya kesakitan karena gerakan di dalamnya. Paksaan dari pihak lain pun ikut mendorong saya untuk merasakan getaran sang mungil, tetapi ketakutan itu selalu datang membara. Menghilangkan keberanian yang berhasil saya kumpulkan sebelumnya. Akhirnya saya hanya berani memegang dengan jari telunjuk saya. Sangat keras dan saya berhasil merasakan ada kehidupan lain di dalam perutnya.
Proses kelahirannya bermula ketika saya dengan kakak saya berbincang-bincang tentang peristiwa penghianatan yang dilakukan adik saya (maaf tidak bisa saya jelaskan di sini). Kami saat itu berada di kamar kakak saya. Tiba-tiba dia merasa perutnya sakit bukan main. Saya pun panik karena saya takut sekali melihat orang melahirkan (saya adalah salah satu korban penipuan televisi). Saya takut kakak saya saat itu juga akan melahirkan. Saya mengusulkan untuk memanggil ibu saya, tetapi dia tidak mau dan merasa sakitnya sudah hilang. Kami pun melanjutkan berbincang dengan topik yang lain. Baru beberapa menit, dia merasakan kesakitan yang lebih, saya tambah panik dan mulai memanggil ibu saya, namun dia buru-buru menghentikan teriakan panggilan saya karena dia bilang kalau sakitnya sudah hilang lagi. Karena kesal dan mulai takut, saya memutuskan untuk pergi tidur.
Baru beberapa menit saya memejamkan mata, ketukan pintu kamar terdengar. Ternyata ayah saya memberi tahu bahwa kakak saya akan diantar periksa ke Rumah Sakit dan saya harus tinggal sendiri di rumah. Saya keluar kamar setelah ibu, ayah, adik, dan kakak saya pergi. Saya memutuskan untuk tidur di ruang tengah sambil menonton televisi. Sepanjang malam orang rumah tidak memberi kabar. Tidur saya pun pulas. Suara ponsel saja tidak terdengar.
Sampai subuh menjelang, suara ketukan pintu terdengar. Ternyata ayah dan adik saya pulang. Saya baru sadar bahwa mereka semua menginap di sana. Tetapi kenapa yang pulang hanya ayah dan adik saya?pertanyaan itu yang terlontar pertama kali dari mulut saya. Adik saya bilang kakak sudah melahirkan. Rasa bahagia seketika membuncah dalam dada saya. Bangun tidur mendengar kabar gembira yang berhasil merubah status saya menjadi seorang tante.
ini dia kabar gembira itu..:d

Komentar
Posting Komentar